30 Pelajaran Hidup Selama 30 Tahun

30 Pelajaran Hidup Selama 30 Tahun

Postingan kali ini spesial karena di tanggal 25 oktober kemarin saya ulang tahun, hmmm.. dan ini spesial karena mencapai milestone kehidupan terbaru yaitu kepala 3. ingat kepala 3…..
yah, kayaknya ini memulai 10 tahun kehidupan terbaru dengan kepala terbaru, jadi berikut saya rangkum hal hal pelajaran yang dapat diambil selama saya hidup di dunia. dan masih banyak lagi yang perlu saya pelajarin, tetapi ini seiring waktu pasti pelajaran itu akan tiba, pilihan ada pada diri sendiri. mau mengambil pelajaran tersebut atau menyesalinya dikemudian hari.
Tiga puluh tahun bukan waktu yang sebentar, tapi juga bukan akhir dari perjalanan. Di usia ini, banyak hal yang akhirnya mulai terasa jelas—tentang makna hidup, arti kebahagiaan, dan pentingnya menjadi diri sendiri. Ada banyak jatuh, bangkit, gagal, lalu belajar lagi. Setiap pengalaman, baik yang manis maupun pahit, menjadi guru yang membentuk siapa kita hari ini. Lewat perjalanan tiga dekade ini, aku menyadari bahwa hidup bukan tentang seberapa cepat kita mencapai tujuan, melainkan seberapa dalam kita memahami prosesnya. Berikut 30 pelajaran hidup yang aku pelajari selama 30 tahun berjalan di dunia ini—pelajaran sederhana, tapi penuh makna

1. Gunakan uang untuk membeli waktu

Waktu adalah aset paling mahal yang tidak bisa dibeli kembali.
Gunakan uang untuk menghemat waktu — misalnya dengan mendelegasikan pekerjaan kecil atau membayar layanan yang membuat hidup lebih efisien.
Dengan begitu, kamu bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar penting: keluarga, kesehatan, dan impianmu.

2. Jadi diri sendiri

Kamu tidak perlu menjadi versi yang orang lain inginkan.
Ketika kamu berani jadi diri sendiri, kamu menarik orang dan peluang yang memang sesuai dengan dirimu.
Autentisitas selalu lebih berharga daripada kepalsuan yang tampak sempurna.

3. Hindari bergosip

Gosip menguras energi, waktu, dan pikiran.
Alihkan energi itu untuk hal yang membangun, seperti belajar hal baru, menulis ide, atau membantu orang lain.
Kamu akan merasa jauh lebih tenang dan produktif.

4. Ciptakan core memory yang indah

Hidup bukan hanya soal target dan pekerjaan.
Luangkan waktu untuk menciptakan kenangan bermakna — momen kecil yang kelak kamu syukuri ketika menua.
Core memory adalah bahan bakar kebahagiaan jangka panjang.

5. Catat ide agar tidak hilang

Inspirasi sering datang di waktu tak terduga.
Bawa buku catatan kecil atau gunakan aplikasi catatan di ponsel.
Ide yang ditulis hari ini bisa jadi fondasi kesuksesanmu di masa depan.

6. Jangan ambil keputusan saat emosi

Emosi sering membuat kita bertindak impulsif.
Berhentilah sejenak, tarik napas, dan tunda keputusan penting sampai pikiran tenang.
Keputusan yang diambil dengan kepala dingin biasanya jauh lebih bijak.

7. Tersenyum ketika bertemu orang

Senyum sederhana bisa mengubah suasana.
Ia menular, mencairkan ketegangan, dan membuka pintu kebaikan.
Jangan pernah remehkan kekuatan senyum tulus.

8. Jangan lupa bilang terima kasih dan tolong

Kata sederhana ini menunjukkan rasa hormat dan empati.
Dua kata ini bisa memperkuat hubungan pribadi maupun profesional.
Kebaikan kecil ini menciptakan budaya saling menghargai.

9. Jangan sungkan bilang “tidak”

Menolak bukan berarti egois.
“Tidak” adalah bentuk perlindungan diri dari hal-hal yang tidak sejalan dengan prioritasmu.
Belajar berkata tidak adalah bentuk kedewasaan.

10. Belajar menerima kritik

Kritik sering terasa menyakitkan, tapi di baliknya ada kesempatan untuk tumbuh.
Jangan menolaknya mentah-mentah; dengarkan, pahami, lalu gunakan bagian yang berguna.
Orang besar belajar dari setiap masukan.

11. Lakukan push-up minimal 10x per hari

Kebugaran fisik bukan soal penampilan, tapi investasi energi dan disiplin.
Olahraga kecil secara rutin membangun kebiasaan besar — tubuh sehat, pikiran jernih.

12. Selalu tepat waktu

Ketepatan waktu menunjukkan integritas.
Orang yang menghargai waktu, dihormati oleh orang lain.
Jadilah orang yang bisa diandalkan.

13. Takut datang dari ketidaktahuan

Seringkali, kita takut bukan karena bahaya nyata, tapi karena kita belum tahu.
Belajar dan cari tahu — karena pengetahuan menenangkan rasa takut.

14. Belajar sabar

Sabar bukan berarti pasif.
Sabar adalah kemampuan untuk tetap tenang dan bertahan di tengah proses panjang.
Segala hal berharga butuh waktu.

15. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Perbandingan hanya mencuri kebahagiaan.
Setiap orang berjalan dengan waktu dan jalan yang berbeda.
Fokuslah pada progresmu sendiri.

16. Syukuri apa yang kamu punya

Bersyukur membuat hidup terasa cukup, bahkan ketika segalanya belum sempurna.
Rasa cukup adalah sumber ketenangan.

17. Ambil tindakan setelah berpikir matang

Refleksi penting, tapi jangan sampai terlalu lama berpikir hingga tidak bertindak.
Tindakan yang terencana akan membawamu lebih jauh daripada ide yang hanya disimpan.

18. Baca buku setiap hari

Membaca adalah investasi terbaik untuk pikiran.
Satu halaman per hari lebih baik daripada tidak sama sekali.
Buku membuka cakrawala dan memperkaya cara berpikir.

19. Terus belajar sepanjang hidup

Dunia berubah cepat.
Belajar bukan hanya untuk masa muda, tapi sepanjang hidup.
Yang berhenti belajar, berhenti berkembang.

20. Nikmati proses belajar hal baru

Rasa penasaran adalah bahan bakar pertumbuhan.
Belajar hal baru menstimulasi otak dan menumbuhkan rasa percaya diri.

21. Investasi terbaik adalah pendidikan untuk diri sendiri

Uang bisa hilang, tapi ilmu tidak akan pernah.
Bangun dirimu dengan pendidikan — formal maupun non-formal.

22. Keterampilan berbicara dengan orang sangat penting

Soft skill sering kali lebih menentukan daripada kemampuan teknis.
Belajar mendengarkan, menyampaikan ide, dan menghargai perbedaan.

23. Jangan pedulikan orang yang membicarakanmu

Kamu tidak bisa mengontrol opini orang.
Fokuslah pada hal yang bisa kamu kendalikan — tindakan dan sikapmu sendiri.

24. Olahraga dan hidup sehat untuk masa depan

Tubuhmu akan berterima kasih di masa tua.
Gaya hidup sehat bukan soal bentuk tubuh, tapi soal kualitas hidup.

25. Waspadai hal yang instan

Segala yang instan sering tidak bertahan lama.
Hargai proses. Justru di situlah pembelajaran terjadi.

26. Validasi eksternal mencuri kebahagiaan

Selama kamu butuh pengakuan orang lain, kamu tak akan pernah benar-benar tenang.
Kebahagiaan datang dari penerimaan diri.

27. Pilih lingkungan dan teman dengan bijak

Lingkungan yang positif membentuk energi positif.
Kamu adalah rata-rata dari lima orang terdekatmu — pastikan mereka menginspirasi.

28. Setelah kita tiada, dunia akan tetap berjalan

Kesadaran ini mengajarkan kita untuk hidup dengan makna.
Tinggalkan jejak baik: karya, kebaikan, dan cinta.

29. Jangan bekerja hanya saat mood bagus

Motivasi datang dan pergi, tapi kedisiplinan bertahan.
Kamu tidak perlu semangat setiap hari, kamu hanya perlu konsisten.

30. Jaga dan rawat relasi

Hubungan baik adalah kekayaan emosional.
Luangkan waktu untuk orang-orang yang kamu sayangi.
Relasi yang sehat memperpanjang umur dan menambah kebahagiaan.


Penutup: Hidup Bermakna Itu Tentang Kesadaran

Hidup yang indah tidak datang tiba-tiba. Ia dibangun dari kesadaran untuk tumbuh setiap hari, kebiasaan baik yang dilakukan dengan niat, dan keberanian untuk terus belajar.

Mulailah dari satu hal kecil hari ini.
Bukan untuk menjadi sempurna, tapi untuk menjadi lebih baik dari dirimu kemarin.

Perkembangan Anak: Belajar Mengenal Warna dan Hewan 🧸💕

Perkembangan Anak: Belajar Mengenal Warna dan Hewan 🧸💕

Senin, 20 Oktober 2025

Halo teman-teman!
Di minggu ketiga bulan Oktober ini, saya ingin berbagi cerita kecil tentang perkembangan anak saya, Andinala. Setiap hari selalu ada hal baru yang membuat saya kagum — tumbuh kembangnya terasa begitu cepat dan penuh kejutan.

Belajar Mengenal Warna: “Pinkkk!” 💖

Akhir pekan kemarin, Andinala belajar mengenali warna. Saat saya menunjukkan benda berwarna merah muda, dengan lantang ia berkata:
“PINKKK!!”

Saya langsung tertawa dan ikut bertepuk tangan, sambil berkata “horeee!” — momen sederhana tapi sangat berharga.
Dari situ saya belajar bahwa merayakan hal-hal kecil dalam perkembangan anak adalah bentuk apresiasi yang besar untuk mereka.

Mengenal Nama-Nama Hewan 🐱🐴🐊

Selain warna, Andinala juga mulai mengenal berbagai nama hewan. Hewan favoritnya tentu saja kucing — sering sekali ia menirukan suara kucing sambil berkata:
“Meongg… meonggg… meonngg…”

Selain kucing, dia juga sudah bisa mengenali sapi, kuda, buaya, dan ular. Melihatnya begitu antusias membuat hati ini terasa hangat dan bahagia.

Refleksi Menjadi Orang Tua 👨‍👧

Jujur, menjaga anak yang semakin aktif memang melelahkan. Tenaganya seperti tak ada habisnya! Tapi di balik semua rasa lelah, ada kebahagiaan yang luar biasa.

Saya sering berpikir bahwa masa kecil anak sangat singkat, dan suatu saat ia akan tumbuh menjadi remaja yang lebih mandiri.
Dulu, saat kecil saya selalu ingin ikut ke mana pun orang tua pergi, tapi sering dilarang. Sekarang ketika mereka ingin saya ikut, justru saya yang menolak. Hidup memang berputar — kini saya berada di posisi mereka.

Harapan untuk Andinala ✨

Dalam hidup yang singkat ini, saya ingin menjadi ayah yang hadir untuk anak saya.
Kelak ketika Andinala mulai sekolah, saya ingin mengantar dan menjemputnya setiap hari, lalu menghabiskan waktu bersama — mungkin sambil ngopi cantik (ayahnya ngopi, kamu minum susu cokelat ya, Nak 😄).

Semoga Andinala tumbuh sehat, ceria, dan penuh cinta. Doakan juga ayahmu agar selalu diberi rezeki yang cukup untuk menemanimu tumbuh dewasa dan mewujudkan semua impianmu.
Melihat senyum dan tawamu adalah kebahagiaan terbesar dalam hidup ayah.
Kamu adalah anugerah terindah yang pernah ayah miliki.

Mengejar Sunset Masa Depan

Mengejar Sunset Masa Depan

Hujan turun di sore hari ini ketika aku menulis artikel ini. Beberapa hari terakhir udara terasa begitu panas, seperti matahari ada tiga di langit.

Seperti biasa, hari-hariku kuhabiskan bersama Andinala, anakku tercinta. Kali ini aku mencoba membawanya naik mobil dengan menggunakan seatbelt anak agar kami bisa bepergian berdua dengan aman. Tapi percobaan pertama hanya bertahan lima menit saja — setelah itu, dia mulai rewel. Hahaha.

Kami sekeluarga akhirnya pergi ke mall untuk melepas penat. Andinala sangat senang bertemu orang-orang, menyapa mereka sambil berkata “halo” dengan wajah polosnya yang lucu. Momen kecil seperti ini membuatku sadar betapa berharganya waktu bersama anak.

Harapan untuk Andinala dan Keinginan yang Tertunda

Aku punya impian sederhana — suatu hari nanti, aku ingin mengajak Andinala camping di alam terbuka. Menikmati udara segar, melihat bintang di malam hari, dan mendengarkan suara serangga di antara pepohonan.

Waktu kecil, aku tidak pernah merasakan itu. Orang tuaku tidak pernah mengajakku liburan keluarga. Saat aku lahir, bapakku sudah tua dan sibuk bekerja, sementara ibuku lebih banyak di rumah. Karena itu, masa kecilku terasa sepi dan membosankan.

Aku sering iri melihat saudara-saudaraku yang bisa jalan-jalan saat kecil. Aku hanya bisa melihat foto-foto lama mereka di pantai, di gunung, dan di tempat wisata. Aku sering berangan-angan, membayangkan seperti apa rasanya berlibur bersama keluarga.

Pelajaran dari Masa Lalu

Kini aku sadar, mungkin waktu itu orang tuaku hanya berusaha bertahan hidup. Gaji dosen yang kecil dan krisis ekonomi membuat keluarga kami harus berhemat. Tapi jujur saja, aku dulu merasa mereka terlalu fokus bekerja sampai lupa membuat kenangan bahagia bersama anaknya.

Karena itulah, aku berjanji untuk tidak mengulang kesalahan itu. Aku ingin Andinala tumbuh dengan kebahagiaan. Tidak perlu liburan mewah — cukup berjalan di taman, melihat sunset di pantai, atau menikmati alam bersama sudah cukup membuatku bahagia.

Pesan untukmu, Andinala

Nak, kalau suatu hari kamu membaca tulisan ini… ketahuilah, Ayah (atau Ibu) menulis ini untukmu.
Aku ingin kamu tahu bahwa aku berusaha memberikan yang terbaik agar kamu bisa melihat dunia yang luas, penuh warna, dan penuh keindahan.

Kita akan mulai dari keliling Sulawesi, lalu menjelajah Indonesia, dan semoga suatu hari nanti keliling dunia bersama. Tapi sebelum itu, ayo belajar duduk manis dulu di kursi mobil dengan seatbelt, ya 😄

Untuk sekarang, biarkan hujan sore ini menjadi saksi kecil perjalanan kita — perjalanan yang penuh cinta, harapan, dan cerita.

Halo Oktober, Bye September! Musim Hujan Telah Datang

Halo Oktober, Bye September! Musim Hujan Telah Datang

Menyambut Oktober dan Musim Hujan

Halo Oktober, selamat tinggal September! 🌧️
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, ya. Sekarang sudah memasuki bulan Oktober—pertanda musim penghujan mulai tiba. Udara pagi terasa lebih lembut, aroma tanah basah mulai sering tercium, dan langit kerap menampilkan awan abu-abu yang menenangkan.

Rutinitas Mingguan: Dari Senin ke Sabtu

Seperti biasa, Senin hingga Jumat diisi dengan rutinitas yang datar namun tetap produktif—aktivitas kampus, pekerjaan, dan urusan rumah tangga. Tapi ketika Sabtu tiba, waktunya untuk momen spesial yang aku sebut “Andinala Time” — waktu berharga untuk bersama si kecil, Andinala.

Sabtu: Waktu Bersama Andinala

Pagi-pagi sekali, setelah mandi, Andinala sudah heboh dengan ritual khasnya: “buru kuking” (bermain dengan kucing). Kami berjalan kaki menuju lapangan terbuka untuk mencari udara segar. Anak-anak memang perlu dikenalkan pada alam sejak dini agar sensorik dan motorik mereka berkembang dengan baik.

Setelah puas berkeliling dan berjemur sejenak demi mendapatkan vitamin D alami dari matahari, kami pulang dan menikmati jus semangka segar 🍉—kebiasaan sehat yang aku tanamkan sejak dini. Penting bagi anak untuk terbiasa mengonsumsi buah dan sayur agar pola makannya sehat hingga dewasa nanti.

Sore harinya, kami keluar lagi bermain bersama sepupu-sepupunya: Sapidermang, Gibran, Ahmad, dan Algazali. Tawa mereka membuat sore menjadi hangat, meski ibunya Andinala masih harus bertugas di rumah sakit.

Minggu: Video Call dan Cerita Tentang Keluarga

Hari Minggu berjalan santai. Aktivitas pagi mirip seperti hari sebelumnya, lalu menjelang siang Puang Indar (ibuku) menelpon untuk video call dari Jakarta. Beliau sedang menemani anaknya yang tengah menjalani operasi kista.

Ternyata, ini bukan kali pertama anggota keluarga kami menghadapi hal seperti itu. Kakak perempuanku pernah menjalani operasi kista pada tahun 2019 di Penang, Malaysia. Saat itu beliau baru saja melahirkan anak terakhirnya, Algazali. Perutnya tak kunjung kempis dan terasa nyeri luar biasa. Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis kista, bahkan menyarankan pengangkatan rahim.

Namun karena pelayanan di rumah sakit tempat pertama kali dirawat cukup lambat (hasil lab baru keluar setelah seminggu), kami memutuskan mencari alternatif pengobatan di Penang. Di sana, pelayanan medis benar-benar cepat dan profesional. Dokter memutuskan operasi dilakukan keesokan harinya — dan syukurlah, rahim bisa dipertahankan. Sehari setelah operasi, pasien sudah diperbolehkan pulang dan dianjurkan berjalan untuk mempercepat pemulihan. Luar biasa, bukan?

Sementara itu, saudara perempuanku yang lain, Ammy, baru-baru ini juga menjalani operasi kista di Jakarta. Beruntung, kistanya terdeteksi lebih dini dan masih berukuran kecil, sehingga bisa ditangani dengan laparoskopi. Dua hari pascaoperasi, kondisinya sudah membaik dan bisa beraktivitas ringan.

Pelajaran Kesehatan dari Kisah Kista

Dari pengalaman itu, aku belajar pentingnya menjaga pola makan dan asupan nutrisi. Dokter menyarankan untuk mengonsumsi ikan gabus, karena mengandung albumin tinggi yang membantu proses penyembuhan luka dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, kami juga mulai mengurangi konsumsi makanan olahan dan tinggi gula, menggantinya dengan makanan segar dan alami.

💡 Kesehatan reproduksi wanita itu sangat penting. Deteksi dini, gaya hidup sehat, dan nutrisi seimbang bisa menjadi langkah pencegahan terbaik.

Penutup: Minggu yang Penuh Makna

Begitulah kisah minggu ini — sederhana tapi penuh makna. Ada tawa bersama anak, ada cerita keluarga yang mengharukan, dan ada pelajaran berharga tentang kesehatan.
Sampai jumpa di cerita minggu depan.
Bye, ciao! 👋

Update Lyfe: Cerita Andinala Minggu Ini – Belajar Menyebut Nama Hewan dan Jalan ke Bulukumba

Update Lyfe: Cerita Andinala Minggu Ini – Belajar Menyebut Nama Hewan dan Jalan ke Bulukumba

Perkembangan Andinala Usia 1 Tahun Sekian Bulan

Hari demi hari, Andinala semakin pintar. Di usia 1 tahun lebih, banyak hal baru yang mulai ia kuasai. Perkembangan ini membuat saya dan istri merasa waktu berjalan begitu cepat, seakan ingin menghentikan momen agar bisa menikmatinya lebih lama.

Kesukaan Baru: Kucing alias “Kuking”

Salah satu hal lucu minggu ini adalah kesukaan Andinala pada kucing. Sebelum tidur, ia biasanya harus menonton video kucing dulu baru bisa terlelap. Uniknya, Andinala menyebut kucing dengan sebutan “kuking”. Sangat menggemaskan!

Mulai Menyebut Nama Hewan dan Suaranya

Selain kucing, Andinala juga sudah bisa menyebut beberapa nama hewan seperti bebek, monyet, dan gajah. Bukan hanya menyebut nama, tapi ia juga menirukan suara-suara mereka. Tingkah polosnya ini benar-benar membuat suasana rumah penuh tawa.

Hadiah Boneka Winnie the Pooh dari Australia

Minggu ini, Andinala mendapat hadiah spesial dari pamannya, Uncle Andi Arsyil, yang sedang berada di Australia. Hadiah tersebut berupa boneka Winnie the Pooh blind box. Saat dibuka, isinya adalah Winnie the Pooh berwarna pink sambil memegang wortel. Lucunya, boneka ini langsung jadi favorit barunya.

Rencana ke Jakarta dan Perjalanan ke Bulukumba

Sebenarnya ada rencana untuk mengajak Andinala jalan-jalan ke Jakarta bersama nenek dan sepupunya Cunli. Namun karena kesibukan saya di kantor dan ibunya yang sedang sekolah, akhirnya ia berangkat ke kampung halaman di Bulukumba bersama nenek dan kakeknya.

Sepinya Hari-Hari Tanpa Andinala

Hari-hari terasa sepi tanpa kehadiran Andinala di rumah. Ada rasa hampa, seperti kehilangan sesuatu yang penting. Inilah mungkin yang dirasakan para orang tua ketika harus berjauhan dengan anaknya.

Jalan-Jalan ke Taman Berburu “Kuking”

Sebelum berangkat ke Bulukumba, saya dan Andinala sempat jalan-jalan sebentar ke taman. Aktivitas sederhana ini kami isi dengan berburu “kuking”, sesuatu yang selalu membuatnya bersemangat.

Penutup

Itulah sedikit cerita update minggu ini. Semoga cerita tentang perkembangan anak usia 1 tahun ini bisa jadi kenangan berharga dan juga referensi bagi orang tua lain. Sampai jumpa di Update Lyfe berikutnya!

Ciao 👋

Pengalaman Anak Sakit: Cara Mengatasi Demam dan Sariawan pada Anak

Pengalaman Anak Sakit: Cara Mengatasi Demam dan Sariawan pada Anak

Pengalaman Anak Sakit: Nara Demam dan Sariawan

Halo teman-teman, kali ini saya mau berbagi life update minggu kemarin. Sebenarnya biasanya saya update di hari Jumat, tapi minggu lalu agak sibuk dan Nara sempat sakit, jadi baru sempat nulis di blog ini sekarang. Semoga cerita ini bisa jadi pengalaman untuk orang tua lain yang mungkin mengalami hal serupa.

Awal Gejala: Anak Mulai Menolak Makan

Awalnya Nara tiba-tiba tidak mau makan. Biasanya dia lahap sekali, tapi kali ini sama sekali menutup mulut. Lama-kelamaan dia jadi rewel, terlihat lemas, dan matanya mulai sayu. Saat itu saya sudah merasa ada sesuatu yang tidak beres. Akhirnya saya kabari mamanya untuk dibelikan obat, lalu kami putuskan observasi dulu selama 24 jam pertama.

Bagian Tersulit Saat Anak Sakit

Hal paling menyedihkan ketika anak sakit adalah melihat perubahan sikapnya. Dari yang biasanya ceria dan aktif, mendadak jadi lemas dan tidak bersemangat. Rasanya kalau bisa, biarlah orang tuanya yang sakit, jangan anak. 😢

Demam Naik di Malam Hari

Malam harinya, suhu tubuh Nara naik hingga 38,5°C. Saya mulai panik, tapi untung mamanya sudah terbiasa menghadapi pasien. Dengan tenang, dia memberikan parasetamol dosis pertama. Lucunya, Nara malah bilang sendiri “obat, obat”. Ya Allah, anakku pintar sekali.   Namun sekitar jam 3 dini hari, suhu tubuhnya kembali naik meski sudah minum obat. Saya akhirnya peluk dan gendong Nara sambil ganti baju karena banyak keringat. Cara ini ternyata cukup efektif menurunkan demamnya, meskipun badan saya ikut terasa panas. Tidak masalah, yang penting anakku lebih baik.

Pagi Hari: Ditemukan Sariawan di Mulut

Keesokan paginya, Nara masih rewel dan sulit makan. Awalnya saya kira hanya karena tenggorokannya sakit, tapi setelah dicek ternyata ada sariawan di mulutnya. Pantas saja dia menolak makan, pasti perih sekali. Kasihan sekali rasanya.

Dukungan dari Sepupu

Karena sakit, Nara dapat hadiah boneka bebek dari sepupunya, Shelina. Katanya tadinya mau diajak main capit-capit boneka, tapi karena Nara sedang sakit jadi bonekanya langsung dikasih saja. Terharu sekali melihat perhatian dari sepupunya.

Kondisi Mulai Membaik

Sepanjang hari, suhu tubuh Nara perlahan turun meskipun masih flu. Semoga segera pulih sepenuhnya. Dan semoga semua yang membaca tulisan ini juga selalu diberikan kesehatan.

Kesimpulan: Anak Sakit, Orang Tua yang Ikut Merasakan

Melihat anak sakit memang membuat hati orang tua ikut hancur. Lebih baik orang tua yang sakit daripada anak. Karena anak hanya bisa menangis, sementara orang tua hanya bisa berdoa dan berusaha sekuat tenaga. Semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat, terutama untuk para orang tua yang sedang merawat anak sakit.   Kalau teman-teman juga pernah mengalami anak sakit dengan gejala serupa, boleh banget share pengalaman di kolom komentar. Siapa tahu bisa jadi pelajaran dan saling menguatkan antar orang tua  

HI !

Mengapa Saya Membuat Blog Pribadi

Selamat datang di blog pribadi saya. Jujur saja, saya bukan penulis yang konsisten. Lebih sering berbicara dengan isi kepala sendiri daripada menuliskannya. Namun, isi kepala tidak bisa diputar kembali untuk mengulang semua kenangan.

Itulah sebabnya saya memutuskan membuat blog ini—agar perjalanan hidup saya bisa terdokumentasi. Tulisan-tulisan di sini mungkin sederhana, lebih mirip curhat seorang bapak satu anak. Bisa jadi tidak menarik untuk semua orang, tapi bagi saya ini adalah catatan hidup dan pengingat diri.

Rencananya, saya akan update blog ini seminggu sekali, mungkin setiap hari Jumat. Sebelum weekend dimulai, saya ingin berbagi cerita—entah pengalaman, keluh kesah, atau hal-hal kecil yang saya alami.

Kalau ada hikmah baik yang bisa diambil, silakan. Kalau ada kekurangan, tolong diingatkan. Saya tidak pernah kursus menulis blog, jadi mari kita nikmati saja prosesnya.

Kenangan Masa Kecil Saat Musim Hujan

Minggu ini, di Makassar mulai memasuki musim penghujan. Saya pribadi sangat suka hujan, karena udara jadi lebih sejuk—apalagi Makassar biasanya panas sekali.

Hujan juga sering mengingatkan saya pada kenangan masa kecil. Waktu SD, saya pernah ketakutan saat hujan deras disertai petir. Saking takutnya, saya berteriak di kelas dan menutup telinga. Tentu saja, teman-teman menertawakan, dan guru pun memarahi saya.

Meski begitu, hujan juga membawa kenangan indah. Saya suka bermain hujan-hujanan, main gebo dengan bola tenis, bahkan melempar mangga tetangga (entah kenapa mangga tetangga selalu lebih menggoda, hahaha).

Selain itu, ada satu hal yang selalu saya rindukan: bau tanah basah setelah hujan. Aroma itu bisa langsung membawa saya kembali ke masa kecil.

Musim Hujan di Makassar dan Banjir Kota

Kemarin sore 10 September 2025, musim hujan di Makassar terasa betul ketika hujan deras turun sekitar jam 6. Hanya 30 menit saja, tapi intensitasnya luar biasa. Jalan protokol yang sering banjir langsung tergenang. Untungnya saat saya lewat, air belum terlalu tinggi.

Masalah banjir ini sudah bertahun-tahun terjadi di Makassar. Walaupun beberapa kali ganti walikota dan gubernur, kondisinya tetap sama. Penyebab utamanya adalah alih fungsi trotoar dan selokan yang tersumbat.

Sebagai warga, saya hanya bisa berharap ada solusi nyata. Karena seperti kata pepatah: “Mencegah lebih baik daripada mengobati.”

Momen Subuh Bersama Anak dan Istri

Hujan juga turun saat subuh, ketika saya bangun untuk membuatkan susu anak saya, Andi Nala. Biasanya tangis kecilnya di tengah malam menjadi alarm alami bagi saya untuk bangun.

Istri saya pun sudah harus bersiap sejak jam 4 pagi karena masuk kerja jam 5 di rumah sakit. Sungguh perjuangan yang luar biasa.

Ada satu momen indah: ketika Nala tertidur lagi setelah minum susu, ia minta dipeluk. Hal sederhana, tapi bagi saya itu sangat berharga. Momen-momen kecil seperti ini yang ingin saya abadikan lewat tulisan, karena waktu berjalan cepat dan kenangan bisa memudar.

Penutup

Tulisan ini mungkin hanya cerita ringan tentang musim hujan di Makassar, banjir yang selalu jadi masalah kota, dan momen kecil bersama keluarga. Namun, lewat blog ini saya berharap setiap kenangan bisa tetap hidup, bukan hanya tersimpan di kepala, tapi juga bisa dibaca kembali di kemudian hari.

Sampai jumpa di tulisan berikutnya, semoga setiap hujan membawa kenangan indah bagi kita semua.

Anakku Sayang lahir Di Dunia

Anakku Sayang lahir Di Dunia

hari itu tanggal 2/4/2024 kamu lahir di dunia di siang hari, sungguh perasaan yang tak pernah aku rasakan menjadi seorang ayah. pertama kali melihat dirimu menangis aku masih ingat sekali, kamu langsung cari UU ( read: susu ), mulut kamu monyong2 cari susu sampai suster sendiri kagum dan bilang barusan ada anak lahir langsung cari susu, hahhaa.. aku sangaatt senangg ketika kamu lahir nak, wajahmu begitu merah dan suaramu sangat kerass menangis.

adzanin anakku cantik pas baru lahir

setelah meng adzanin kamu, aku tak dapat menahan air mata. huhu..

lucuu sekali, begini rasanya menjadi orang tua ( tak dapat mendeskripsikan ) rasakan saja sendiri.

yang lucu adalah sebelum kamu dilahirkan sebenarnya, mama kamu udah masuk ruang operasi trus papa diminta untuk belikan alat KB, terpaksa beli di apotek diluar karena di apotek rs stoknya kosong. pas lagi cari diluar jalanan macet sekali pulak, pusing karena sudah mau operasi. sampai klakson kendaraan tidak berhenti untuk berbunyi, pas sampai apotek antrinya panjang kaliiiii lebarrr, untung tanyain petugas bilang ini urgent butuh untuk operasi jadi di dahulukan, tidak peduli lagi dumel2 orang antri dibelakang. maafin ya.

setelah kurang lebih drama kebut2an sampailah ayah dirumah sakit lalu ketemu mama, bilang kamu adalah ibu yang kuat dan juga istri yang kuat untuk melahirkan anak kita. duh terharu banget sampai salim, itu mungkin 30 menit paling menegangkan di hidup saya nak.

kedua nenek yang tidak sabar menunggu cucunya lahir langsung minta difotoin

anakku, hari demi hari terlewati semoga menjadi kenangan yang indah dikeluarga kecilku dengan hadirmu. masih banyak yang harus aku pelajarin menjadi seorang ayah yang baik, tetapi semua itu untuk kamu alasannya.

sehat sehat ya nak, nikmati momen kita bersama ibu, ayah, dan kamu.

  kamu setelah tiba dikamar hari pertama lucu sekali
takberhenti syukur atas kehadiranmu nak
Kuala Lumpur sightseeing guide

Kuala Lumpur sightseeing guide

Kuala Lumpur, the dynamic capital city of Malaysia, beckons adventurous travelers to embark on a journey of discovery. With its captivating blend of cultural diversity, modern marvels, and natural wonders, Kuala Lumpur offers an array of attractions that promise to leave visitors awe-inspired. In this article, we will delve into the must-visit destinations that will allow you to explore Kuala Lumpur to its fullest.

Kuala Lumpur Discover the Majestic Petronas Twin Towers

me in front of petronas twin tower

No exploration of Kuala Lumpur is complete without beholding the iconic Petronas Twin Towers. As the tallest twin towers in the world, these architectural marvels dominate the city’s skyline. Ascend to the observation deck and indulge in breathtaking panoramic views of the city below. The Skybridge, which connects the towers, offers a thrilling experience and an opportunity to capture stunning photographs.

Immerse Yourself in Cultural Splendor at Merdeka Square

Merdeka Square, also known as Independence Square, is a historical and cultural hub in Kuala Lumpur. This significant landmark was where Malaysia declared its independence in 1957. Explore the grand Sultan Abdul Samad Building, admire the colonial-era architecture, and soak in the vibrant atmosphere of this bustling square. It is a testament to the nation’s rich heritage.

Kuala Lumpur Traverse the Vibrant Streets of Chinatown

china town

Chinatown is a vibrant neighborhood that must be on every explorer’s itinerary. Delve into its bustling streets, filled with colorful markets, traditional shops, and mouth-watering street food stalls. Haggle for souvenirs, sample local delicacies like char kway teow and dim sum, and immerse yourself in the lively ambiance of this cultural enclave.

Experience Tranquility at the Batu Caves

me in batu caves

Escape the city’s hustle and bustle by venturing to the nearby Batu Caves. These awe-inspiring limestone caves are adorned with intricate Hindu shrines and statues. To reach the main cave, visitors must climb 272 steps, making it a rewarding experience. Explore the caverns, marvel at the massive golden statue of Lord Murugan, and soak in the spiritual atmosphere of this sacred site.

Kuala Lumpur Shop and Indulge at Suria KLCC

pavilion in the night

Visiting Kuala Lumpur For a dose of retail therapy, head to Suria KLCC, a premier shopping destination located beneath the Petronas Twin Towers. This upscale mall houses a wide range of international brands, luxury boutiques, and local designers. Indulge in a shopping spree, savor delectable cuisine at its many restaurants, or catch a movie at the cinema. It’s a shopper’s paradise.

Wander Through the Enchanting Thean Hou Temple

Experience the beauty of Chinese architecture and spirituality at Thean Hou Temple. Located on a hill, this ornate temple is dedicated to the goddess Tian Hou (Heavenly Mother). Admire the intricate details of the temple’s design, stroll through its picturesque gardens, and enjoy panoramic views of Kuala Lumpur’s skyline from its vantage point.

Kuala Lumpur, with its diverse blend of culture, history, and natural beauty, offers a plethora of experiences for intrepid explorers. From iconic landmarks to cultural enclaves, this captivating city invites you to immerse yourself in its vibrant atmosphere. Explore Kuala Lumpur, uncover its hidden gems, and create memories that will last a lifetime. anw, you can find my trip to singapore with click this link

Singapore’s Best Place Discovery

Singapore’s Best Place Discovery

Singapore, a vibrant city-state in Southeast Asia, is home to a diverse range of attractions that showcase its unique character. In this article, we will explore Singapore’s best highlights, including the thrilling Universal Studios, the iconic Merlion, the architectural marvel of Marina Bay Sands, and the vibrant Chinatown. Let’s delve into these must-visit destinations and uncover the wonders that make Singapore truly special.

Universal Studios: Thrilling Adventures

a man with white shirt pose in front of universal studios landmark
singapore’s best : universal iconic place

Experience the magic of Universal Studios in Singapore. This renowned theme park brings beloved movies to life through thrilling rides, captivating shows, and immersive attractions. Embark on heart-pounding roller coasters, step into fantastical worlds, and meet your favorite characters. Universal Studios offers an unforgettable adventure for visitors of all ages.

Merlion: Iconic Symbol

No visit to Singapore is complete without encountering the iconic Merlion. This legendary creature, with the head of a lion and the body of a fish, represents the city-state’s maritime heritage and courage. Visit Merlion Park, located near Marina Bay, and marvel at this majestic statue while enjoying panoramic views of the city’s skyline.

Marina Bay Sands: Architectural Marvel

Admire the architectural splendor of Marina Bay Sands, an iconic landmark that dominates Singapore’s skyline. This integrated resort features luxurious accommodations, world-class dining options, high-end shopping, and an awe-inspiring rooftop observation deck. Visit the Sands SkyPark and revel in breathtaking panoramic views of the cityscape and surrounding waters.

Chinatown: Cultural Enclave

Explore the vibrant streets of Chinatown, a cultural enclave that reflects Singapore’s rich heritage. Wander through bustling markets, marvel at intricate temples, and browse traditional shops. Sample delicious hawker food and tantalize your taste buds with a diverse range of flavors. Immerse yourself in the cultural tapestry of Singapore’s Chinese community.

Singapore’s best highlights, including Universal Studios, the Merlion, Marina Bay Sands, and Chinatown, offer a fascinating blend of entertainment, cultural heritage, and architectural wonders. you also read an article about wonderful travelling to batu city in malang, From thrilling adventures to iconic symbols and cultural immersion, these attractions showcase the diverse and captivating aspects of Singapore. Embark on a journey to discover these treasures and create unforgettable memories in this dynamic city-state.